Cari Blog Ini

selamat datang kawan

selamat datang kawan. disini kamu bisa mencari apa aja yang berhubungan dengan bumi. dan tk ketinggalan tentang apa aja yang berhubungan dengan remaja. disini kamu juga dapat melihat tentang sport, football and anymore.motogp(valentino rossi,pedrosa,casey stoner,lorenzo),sport(football,basket,bulu tangkis,dll)

cerpen dan artikel

ni laman berisikan dengan beberapa cerita pendek dan beberapa artikel yang menarik untuk dibaca.....
silakan dibaca dulu kemudian mohon diberi komentar y



Buku kemerdekaan
Pagi ini sekolah libur untuk memperingati hari kemerdekaan. Di lingkungan rumahku, lomba bernuansa kemerdekaan diadakan dengan semangat yang membara. Bapak – bapak dan ibu – ibu tidak mau kalah saat menunjukkan semangat di hari kemerdekaan.
 Aku malah terdiam di kamarku dengan menggenggam buku coklat yang kutemukan di kamar almarhum nenekku. Buku itu kutemukan seminggu lalu. Aku tidak berani membacanya. Rasa penasaranlah yang memaksaku untuk mebuka lembar demi lembar isi buku itu. Setiap kata di buku tersebut membuat aku semakin rindu akan nenekku. Buku itu menceritakan sebuah kisah yang mengharukan. Ini ceritanya....
***
Setiap memasuki agustus, aku selalu teringat masa – masa itu, masa – masa sulit perlawanan melawan penjajah. Bayangan tersebut seajan hadir di pelupuk mataku, suasana mencekam saat kampung halamanku duserbu penjajah bengis dan ketika aku kehilangan abuku untuk selamanya. Bertahun – tahun yang lalu ibku tewas di tangan tentara jepang  yang saat itu mengambil kekuasaan dari belanda. Saat itu aku berusia sembilan tahu. VOC runtuh karena skandal KKN. Lepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. Setelah 350 tahun dijajah belanda, kemerdekaan yang ditunggu – tunggu itu belum juga tiba. Kekuasaan belanda diambil alih oleh jepang. Kehidupan dibawah jepang semakin sengsara. Pajak melambung tinggi. Kebilakan yang ditetapkan pun semakin kejam.
Setelah ibuku tiada aku tinggal dengan tidak menentu. Aku bersembunyi dan berusaha hidup di tengah kekejaman jepang yang merajalela. Makana, pakaian, barang, dan obat – obatan menghilang dari pasaran. Saking laparnya, tempat sampah menjadi tempat yang paling favorit. Bahkan, orang berebut sisa makanan dari orang jepang.
Radio yang hanya dimiliki oleh beberapa orang disegel. Hanya siaran pemerintsh dai nippon yang boleh didengar. Kalau sampai diketahui mendengarkan siaran dari luar negeri, pasti rakyat dihukum berat. Orang akan bergidik bila mendengar kempetai atau polisi militer jepang.
Ratusan ribu tenaga kerja paka atau disebut romusha dikerahkan dari pulau jawa ke luar jawa. Bahkan ke luar wilayah indonesia. Mereka diperlakukan tidak manusiawi. Tentara jepang juga memperbudak para perempuan. Ribuan perempuan indonesia dipaksa memjadi jugun ianfu atau pemuas seks tentara jepang.
Empat tahun aku berjuang hidup dari rumah ke rumah. Satu hari saat aku bekerja di rumah sekretaris desa pak soeryo. Mereka ingin merampas hasil panen. Padahal di waktu itu musim paceklik. Hasil panen tidak seberapa. Untuk makan pun susah.
Pak soeryo mana setoran bulan ini?kata tentara jepang. Aku yang saat di dapur kaget. Aku menyembunyikan setengah hasil panen sesuai perintah istri pak soeryo. Sudah sya siapkan. Nduk, keluarkan pajak bulan ini,kata pak soeryo memanggilku. Aku serahkan sekarung beras itu kepada pak soeryo dengan cepat. Wah cantik sekali putrimu,pak soeryo. Kau boleh tidak membayar pajak selamanya asalkan kau serahkan anak gadismu itu kepadaku,haha kata orang jepang itu dengan suara menggelegar.
Pergi kau, penjajah. Jangan macam – macam. Jangan berani menyentuh zubaidah atau aku bunuh kau,’kata pak soeryo. “ bawa gadis itu cepat.” Perintah tentara jepang itu kepada anak buahnya. “ lepaskan aku!” kataku sambil berteriak ketakutan. Pak soeryo mwngambil keris yang terselip di pinggangnya dan menusuk tentara tersebut.
“nduk, cepat pergi dari sini,”ujar pak soeryo. Aku terus berlari hingga tiba di sebuah hutan. Takut membuat lariku semakin cepat. Aku tidak peduli hingga aku terpeleset dan pingsan.
“aku dimana?”ucapku terbata – bata. “zubed kau sudah sadar?”kata laki – laki yang duduk disampingku.”kau siapa?”tanyaku sambil memperhatikan wajah laki – laki itu.”aku jaka,zubed. Masak,kau tidak mengenaliku?”ujarnya.
Seketika aku duduk dan merangkul dia. “kangjaka,ke mana saja kau?aku tidak punya siapa – diapa lagi selain kau. Ibu telah meninggal,”kata ku dengan tangis yang tidak dapat dibendung.
“setelah mengikuti latihan militer itu, aku pulang dan mencarimu. Tetapi, kata penduduk desa, ibumu telah meninggal dan kau pergi entah kemana. Aku sangat mengkhawatirkanmu.jawab kang jaka dengan suara parau. Kang jaka adalah teman yang kuanggap seperti kakakku sendiri. Kami bernasib sama, lahir di tengah penindasan penjajah bengis. “zubed, maukah kau menikah dengan ku?”pertanyaan itu muncul tiba – tiba. “aku serius zubed,”katanya.
Akhirnya. Kami menikah di tengah hiruk pikuk peperangan untuk mengusir jepang dari nusantara. Kang jaka juga ikut di barisan para pejuang indonesia. Perjuangan rakyat indonesia seperti mendapatkan angin segar ketika nagasaki dan hirosima dijatuhi bom atom oleh sekutu.
Bayang – bayang kekalahan jepang mulai tampak. Akhirnya, kekalahan yang ditunggu – tunggu selama berabad – abad terwujud juga pada 17 agustus 1945 pukul 10.00 WIB di jalan pegangsaan timur,jakarta. Ikrar kemerdekaan itu meuas seantero jakarta dan disebarkan ke seluruh indonesia.
Sebagai penduduk indonesia, aku dan kang jaka sangat bahagia. Kami seperti terlahir untuk kali kedua sebagai manusia bebas. Kebahagiaan itu semakin bertambah karena allah memberikan kepercayaan kepadaku untuk mengandung anak pertama. Setelah kemerdekaan itu, perjuangan belum berakhir. Pertempran masih terjadi di sana – sini. Terjadi pertempuran dahsyat pada novembr 1945. Kang jaka ikut barisab para pemuda indonesia. Banyak korban yang berjatuhan hingga berita buruk itu datang
“Zubed”. Terdengar suara dari balik pintu. Aku tidak menyangka bahwa ketukan itu membawa kang jaka yang bersimpah darah. Sambil duduk di sampingnya, aku tidak kuasa menahan tangis. “zubed, jaga anak kita baik – baik. Allah akan melindungi kalian,kata kang jaka. Lalu, dia menutup mata untuk selama – lamanya.
Kang jaka pergi meninggalkan aku dan buah hati kami yang belum terlahir ke dunia. Peristiwa tersebt telah lama terjadi., tetapi, tidak akan pernah bisa aku lupakan. Kini buah hati kang jaka menjadi tentara dengan segudang prestasi. Aku memdidik dia agar bisa sepertimu,kang
***
Perlahan kututup buku yang menjadi saksi kemerdekaan itu. Sayup – sayup terdengar lagu indonesia raya mengalun di televisi.


Diana istighfarin, man negra bali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar