Cari Blog Ini

selamat datang kawan

selamat datang kawan. disini kamu bisa mencari apa aja yang berhubungan dengan bumi. dan tk ketinggalan tentang apa aja yang berhubungan dengan remaja. disini kamu juga dapat melihat tentang sport, football and anymore.motogp(valentino rossi,pedrosa,casey stoner,lorenzo),sport(football,basket,bulu tangkis,dll)

Kamis, 25 Agustus 2011

cerpen(belajar tanpa sekolah)


BELAJAR TANPA BERSEKOLAH

Terlihat seorang anak desa yang mrngayuh sepeda tua denga penuh semangat. Dia adalah bocah yang terkenal cakap dan rajin. Itulah Abil. Dia hanya hidup dengan ayah tanpa ibu yang mengsuhnya. Semasa kecil sampai saat ini, dia tidak pernah merasakn duduk di bangku sekolah karena keterbatasan faktor ekonomi dan sulitnya sarana pendidikan di desanya.
Ayah Abil menjadi seorang pedagang susu segar. Setiap pagi abil ditugasi ayahnya untuk mengantarkan susu – susu itu kepada para pelanggan dengan sepeda tuanya. Bukan main,dia harus mengayuh kuat – kuat sejauh 10 km untuk bisa mengantaarkan susu segar tersebut. Setiap hari dia rela bngun pagi hanya untuk membantusa ayah.
Namun, tak seperti biasanya, pagi ituabil belum juga keluar dari kamar utuk berisap – siap amanat ayahnya. Terdengar dari luar suara ayah abil, “ bil. . . bil ayo bangun, cepat bangun,” perintah ayahnya. Lihat sudah jam berapa, mau jadi apa kamu kalau jam segini belum bangun?” tegur ayah abil. Kemudian, dia melihat ke arah jam dinding yang menempel di tembok kamarnya. “jam 8,”bisik abil. Ternyata,dia rela tidak tidur semalaman. Saking semangatnya belajar, dia tidak sadar bangun kesiangan. Tidak hanya pgi itu, dia sering bangun kesiangan.
Cukup lama ayah abil menjadi pedagang susu segar dan cukup banyak juga keluhan yang diterima ayah abil karena keterlambatan pengantaran susu. Kini ayah abil mulai khawatir dengan usaha satu – satunya yang akhir – akhir ini banyak keluhan dari pelanggan. Siang itu saat abil sedang asyik duduk di halaman rumahnya,ayah abil datang menghampiri, ‘’bil. . . ayah sering mendapat protes dari pelanggan kerana keterlambatanmu mengatarkan susu. Sebenarnya, apa yang kamu lakukan?’’tanya ayah abil.
“tidak apa –apa yah. Mungkin kerena sepedaku sudah tidak bisa lari secepat dulu. Jadi sedikit lama,”jawabya sedikit gugup.” Benar seperti itu,bil?”
“iya yah,aku berjanji tidak akan ada yang protes kiriman susnya terlambat lagi,” jawab abilmenyakinkan ayahnya.
Namun sebenarnya dia terlambat karena di sela – sela pekerjaannya itu, abil sering pergi ke sekolah. Walaupun sekadar engintip, abil sangat senang. Tidak jarang dia dipinjami buku bacaan oleh teman – temannya yang bisa bersekolah. Selain itu, dia sering belajar membaca dari koran – koran bekas yang ia injam dari warung – warung. Mengetahui hal itu, sbenarnya abil ingin sekali sekolah, tetapi dia tidak ingin membebani ayahnya untuk biaya sekolahnya saat ini mahal.
Malam itu abil telah tidur. Ayah abil coba melihatnya. Tiba – tiba ayahnya melihat tumpukan buku di meja kamar abil. Ayah abil curiga dengan apa yang telah diperbuat anaknya. Seperti biasa,pagi sekali abil telah bersiap – siap. “bil,cepat ke sini!”panggil ayahnya.”ada aoa yah?”jawab abil sambil menghampiri ayahnya.
“ayah ingin tanya,dari mana kamu dapatkan buku – buku ini nak?”tanya ayah abil ambil menunjukkan buku yang dia temukan itu.”A...  Abil pinjam teman – teman,yah,”jawab abil setengah takut – takut.” Benar bil,kamu hanya meminjam?”.”iya,yah”.”apakah kamu ingin sekolah bil?”tanya ayahnya degan sedikit memelas. “iya yah,tapi aku hanya ingin belajr kok. Walaupun tidak sekolah, asalkan aku bisa membaca dan menulis, tak apa,”jawabnya dengan nada menyakinkan.
‘maafkan ayahkarena tidak bisa menyekolahkanmu,untuk makan saja,kita hanya menggantungkan pada usaha kita ini,”tutur sang ayah.”tidak apa yah,abil mengerti.”
Setelah itu,segera abil mencium tangan ayahnya dan pergi untuk mengantarkan susu. Hari – hari telah berlalu, ayah abil masih teringat pengakuan anaknya yang ingin sekolah. Tatapi, apa boleh buat,karena terhalang oleh faktor ekonomi, dia tidak dapat menyekolahkan anak satu – satunya itu.
Di sisi lain, ayah abil tak pernah kehabisan akal untuk membuat anaknya tetap bisa belajar. Sering ayahnya membelikan buu – buku cerita ataupun buku – buku lain untuk belajar. Walaupun hanya buku bekas dan murah,abil tetap senang. Kini abil bisa belajar dengan buku – buku pemberian ayahnya tanpa bersekolah. Setidaknya untuk anak desa dan dari keluarga kerang mampu,dia bisa mengenal tulisan.

Karya   : A. Kusumaning Asri
Sklah    : SMAN 4 sidoarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar